COVID 19: Orang Tua Menjadi Guru

Sudah hampir dua bulan kami dan rekan-rekan guru mengajar siswa-siswa kami dari rumah. Tidak sedikit sindiran dan cemoohan dari orang tua murid dan masyarakt umum yang ditujukan kepada kami sebagai pendidik. Ada yang mengatakan kami makan ‘gaji buta’, ada yang mengatakan kami cuma bisanya memberikan tugas dan banyak lagi yang lainnya.

Pada dasarnya dunia ini cukup adil karena banyak juga masyarakat umum yang mendukung kami, menghargai usaha kami dan menyemangati kami. Tapi bukan itu yang ingin saya bahas di sini. Mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari situasi seperti ini.

Saat ini banyak sekali orang tua yang juga bekerja dari rumah dan ini sudah merupakan satu keharusan bagi banyak perusahaan. Orang tua di rumah, anak-anak di rumah. Bukan kah itu sesuatu yang cukup indah. Anak-anak belajar dari rumah didampingi oleh orang tua mereka. Anak-anak merasa diperhatikan oleh orang tua mereka. Mereka menjadi lebih cinta keluarga mereka.

Dalam keadaan normal hampir tidak pernah kita temui dimana seluruh anggota keluarga melakukan banyak kegiatan bersama, dari pagi hingga malam hari.  Pada saat di meja makan banyak sekali terjadi dialog antara orang tua dan anak yang jarang terjadi dalam keadaan normal. Keadaan ini seperti memberikan kesempatan kepada orang tua dan anak-anak untuk belajar saling memahami peran masin-masing. Orang tua bisa melihat bagaimana reaksi anak mereka pada saat menghadapi tugas-tugas yang cukup sulit dan anak-anak bisa melihat sehebat apa orang tua mereka pada saat menjadi guru. Akhirnya mereka membandingkan antara guru di rumah dan guru di sekolah.

Nonton TV bersama merupakan salah satu cara lain memahami apa yang disukai anak-anak dan di sini orang tua bisa menunjukkan pengetahuan mereka kepada anak-anaknya. Membahas tentang satu film lalu membuat review tentang film tersebut. Atau sekedar menonton berita lalu para orang tua memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan. Atau bisa jadi hanya mendiskusikan mana yang layak ditonton, mana yang tidak.  

Anak-anak kita sangat membutuhkan life skill dan pelajaran life skill ini lebih berarti apabila diajarkan oleh orang tua mereka sendiri. Ini saat nya mereka belajar memperbaiki sesuatu yang rusak di rumah karena memanggil orang lain cukup beresiko pada masa pandemik ini. Ajarkan mereka memasak, membuat ta’jil, membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan memanfaatkan apa yang tersedia di lemari es untuk diolah menjadi masakan yang nikmat dan sehat. Mereka harus belajar mandiri dan mengatasi kebosanan karena ‘Tinggal di Rumah Saja’.

Tidak sedikit orang tua yang meremehkan tugas guru di sekolah terutama tugas wali kelas. Ini saatnya para orang tua menjadi wali kelas untuk anak mereka sendiri dan di rumah sendiri. Ada yang mempersiapkan anak mereka dari A sampai Z. Persiapan dari bangun tidur sampai kelas selesai. Tetapi ada pula orang tua yang mempercayakan semua kepada anaknya dan mereka hanya mengingatkan. Persiapan yang hampir sama di setiap rumah pada saat KBM berlangsung adalah KUDAPAN. Orang tua merasa lelah dan baru melewati seminggu belajar dari rumah (HBL) sebagian besar orang tua sudah mengeluh dan mengatakan betapa sulitnya mempersiapkan anak mereka untuk belajar dari rumah. Mereka harus mengawasi dan mengatur anak mereka supaya mengerjakan tugas sekolah dan tidak tertidur selama KBM. Mereka stres dan mereka ingin kelas reguler segera dimulai. Tapi sayang sekali belum bisa dilaksanakan.

Kedekatan mereka dengan keluarga dan perhatian orang tua yang besar akan membuat mereka memiliki empati yang besar pula. Pemimpin-pemimpin yang memiliki empati besar inilah yang kelak Indonesia butuhkan. Bukan hanya sukses dalam ranah akademis saja. Dengan kata lain, situasi ini sedang menciptakan pemimpin-pemimpin terbaik bangsa

Pandemik ini mereset hampir semua segi kehidupan kembali dari awal. Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa kebahagiaan itu ada di rumah kita. Pendidikan yang baik itu dimulai dari rumah kita. Ajarkan anak kita empati baru akademis. Allah ingin mengatakan kepada setiap orang tua di atas muka bumi ini, orang tualah guru terpenting dalam pendidikan anak-anak mereka.

Ayo Para orang tua, kerahkan segala macam iilmu yang kau miliki, kerahkan kesabaran mu untuk anak-anak karena kita belum tahu kapan pandemik ini akan berakhir. kapan sekolah reguler di Indonesia akan segera dimulai. Selama kita dalam masa ketidak pastian ini, AYO jadi wali kelas untuk anak-anak kita sendiri.

Mr. Sai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNTUK MU SISWA SISWI KU

Sosialisasi Kurikulum

MENULIS UNTUK KEPENTINGAN MENULIS ITU SENDIRI