DIPAKSA MENULIS


Hari ini, Sabtu, tanggal 3 May 2020, saya mendengarkan ocehan Om Jay seorang bloger ternama di Indonesia tentang menulis dan membuat blog. Apa yang beliau katakan terdengar sangat mudah semudah membalikkan telapak tangan. Akan tetapi bagi saya sebagai orang yang baru ingin menulis, sangat sulit mengerakkan jari jemari ini ditambah lagi pikiran yang kadang kosong setelah menulis satu atau dua kalimat.


Ada orang yang sangat pandai sekali berbicara bahkan bisa dibilang mengagumkan pada saat kita mendengar mereka berbicara di podium tapi mereka bisa berjam-jam pada saat mereka harus menuliskan apa yang ada di dalam pikiran mereka dan ini yang saya rasakan.

Banyak juga orang yang pandai sekali menulis di berbagai sosial media tapi pada saat mereka diundang dalam acara bincang-bincang mereka nampak seperti orang tak berilmu.

Saat ini saya hanya menuliskan apa yang terlintas dalam pikiran saya setelah mendengar 'ocehan' Om Jay dalam acara workshop tentang menulis yang diadakan oleh AISEI. Memang ilmunya belum diturunkan dalam pertemuan pertama ini tapi motivasinya sudah tingkat dewa. membuat hati mendidih.

Masih dalam proses menulis opini ini pikiran saya dihantui oleh kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ya allah, hampir saja saya berhenti menulis apalagi setelah saya melihat paragraf di atas, benar ngga ya tanda bacanya?

Sisi lain dari saya mengatakan 'biarkan' ini tulisan pertamamu yang kau ingin publikasikan. Salah atau benar yang membaca paham kok kamu baru belajar menulis. Indahnya bisikan itu.

Tak ada kopi ataupun kudapan di samping saya apalagi roko pada saat saya menulis ini. Saya menikmati saja setiap keraguan ataupun ketakutan akan salah tanda baca, ejaan dan apapun itu. saya hanya menyentuh hidung saya pada saat saya bingung 'Eh teringat Covid 19' saya langsung tari jari jemari saya dari hidung.

Membuat Blog ini pun saya tanpa buka petunjuk apa-apa. Saya langsug buka salah dua atau tiga kali dan tebukalah halaman untuk menulis. Ya saya tulis aja apa yang saya pikirkan saat ini tanpa ditemani kopi. walaupun kepala saya sudah memberi sinyal 'cenut-cenut' tapi hati ini masih ingin menulis.

Memang benar ternyata otak kita butuh penyaluran seperti ini walaupun terasa cenat-cenut dikepala tapi kepala dan perasaan terasa enteng. mudah-mudahan ini 'passion' saya. Dan memang mengejar impian harus dengan 'passion'

Saya harap tulisan ini bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman yang baru belajar menulis.

Mr. Sai

Komentar

  1. Good job, Mr. Sai. Tapi ukuran tulisannya belum seragam, dan sebagian besar hurufnya perlu diperbesar supaya lebih enak dibaca.

    Salam,
    Nadiya

    BalasHapus
  2. Iya ya baru sadar saya. thankyou

    BalasHapus
  3. pertemuan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda hahaha

    BalasHapus
  4. Keren tulisannya.. .
    Ayooo terus menulis..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

I HAVE FALLEN IN LOVE FIVE TIMES WITH THE SAME WOMAN

POLIGAMI

PERUBAHAN