MENULIS UNTUK KEPENTINGAN MENULIS ITU SENDIRI
Suatu hari saya membaca pengumuman sayembara menulis dengan Hadiah Rp. 5.000.000
dan jalan-jalan ke Singapura. Saya mencoba menulis sesuai dengan topik yang
diminta. Ya, saya dapat menyelesaikan tulisan tersebut dalam waktu tiga hari.
Saya membaca tulisan saya sendiri berulang kali lalu merevisi nya lagi tapi
tetap saja tulisan tersebut tidak menarik, membosankan. Saat itu saya tidak
tahu kenapa? Tapi sekarang saya tahu motif saya untuk mendapatkan juara dan
hadiah sangat mempengaruhi pikiran saya saat itu. Apakah itu salah? Tentu tidak
karena itu sangat manusiawi. Tapi sebagai pemula sudah seharusnya saya fokus pada
isi dari tulisan tersebut. Ada yang saya tidak
sadari saat itu yaitu ‘TOPIK’ nya di luar jangkauan ilmu dan minat saya.
Saya merasa tidak yakin atas informasi yang saya ingin sampaikan dalam tulisan
tersebut. Karena informasi yang benar datang dari orang yang tepat.
Menulis merupakan salah satu dari empat
ketrampilan berbahasa dan juga merupakan ketrampilan bahasa yang bersifat produktif seperti berbicara. Produktif berarti kita
menghasilkan atau ada output. Sebelum output tentu kita harus memiliki banyak input. Apakah input yang dibutuhkan untuk menjadi penulis yang produktif. Sama dengan ketrampilan berbicara, input
untuk menulis adalah membaca dan menyimak, sebagian orang hanya mendengar.
Banyak membaca merupakan salah satu proses penting untuk menjadi penulis
yang baik karena tanpa membaca dari mana kita menyerap pengetahuan baru.
Bacalah bahan bacaan yang menarik minat kita. Kenapa harus yang sesuai dengan
minat kita? Ya agar buku tersebut habis kita baca. Sejalan dengan berkembangnya
ilmu dan minat yang kita miliki, kita akan membaca article atau topik-topik
diluar bidang atau minat kita. Pada saat kita sudah membaca lebih banyak lagi
kita akan merasa ‘semakin banyak baca kita semakin bodoh’. Ada banyak hal yang
belum kita ketahui. Insya Allah perasaan ini akan membawa kita untuk berbagi
ilmu dengan cara menulis. Selain itu jangan lupa membaca tidak selalu harus
dari buku, saat ini kita bisa memanfaatkan telefon pintar kita untuk
mendapatkan informasi.
Mendengarkan orang berbicara juga merupakan cara untuk mendapatkan ilmu.
Kita tidak hanya belajar dengan mendengarkan guru atau dosen di sekolah atau
kampus. Kita dapat belajar di luar ruang kelas. Kita mendengarkan teman
bercerita tentang keluarganya, tentang hidupnya dan tentang cita-citanya. Kita
melihat seorang anak kecil menghadapi hidup dan itu mengingatkan saya lagu
‘Sleeping Child’nya MLTR. Kita belajar dari seorang pemulung bagaimana berjuang
untuk hidup dalam kesederhanaan. Kita bias belajar dan mendengarkan apa saja
dari siapa saja. Tugas kita adalah menyaring input tersebut dan
memilah-milahnya. Mana yang bisa menjadi bahan tulisan yang menarik, mana yang
harus disimpan dulu dan diterbitkan sesuai waktunya.
Sempatkan lah untuk melihat-lihat lehidupan disekeliling kita karena itu
juga merupakan sumber yang tak terbatas. Banyak juga kejadian dalam perjalanan
kita dari rumah kekantor atau sebaliknya. Hiburlah diri anda ke tempat-tempat
yang anda sukai. Perhatikanlah orang-orang disekitarnya. Perhatikanlah alam di sekitar
kita. Perhatikanlah istri/suami, anak, kerabat kita. Mereka bisa menjadi sumber
inspirasi kita. Dari mereka kita belajar melihat sesuatu dari sudut pandang
yang berbeda. Ingat! Ilmu tentang kehidupan yang sebenarnya lebih banyak berada
di luar kelas. Apakah anda membaca tulisan saya ini di dalam kelas?
Intinya adalah membaca, menyimak (mendengarkan) dan memperhatikan
sekeliling kita merupakan sumber inspirasi yang tiada habisnya untuk kita
tuliskan.
Tulisan kita akan ada ruhnya (bernyawa) dan lebih menarik lagi apabila kita
menuliskannya dengan menggunakan perasaan dan pengalaman kita sendiri. Perasaan
kita akan membimbing otak kita untuk mencari dan memilih kata-kata yang tepat untuk
suatu peristiwa atau kejadian. Pengalaman akan menggerakkan semua panca indera
kita pada saat kita menulis sehingga apa yang kita tuliskan sesuai dengan apa
yang kita rasakan, apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar. Ini membawa
kita pada pilihan kata yang akan kita pakai dalam tulisan kita juga. Ada juga
sebagian orang yang memiliki daya imajinasi yang cukup tinggi sehingga mereka mampu
membuat khayalannya tampak hidup dan nyata dalam bentuk tulisan.
Singkatnya, bagaimana kita bisa memproduksi sesuatu (output) tanpa
adanya input. Input yang berkwalitas akan menghasilkan output yang berkwalitas
pula. Akan tetapi ada orang-orang spesial yang bisa menciptakan sesuatu dari
barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi alias sampah menjadi sesuatu yang
memiliki nilai tinggi. Siapakah dia? Tentunya para seniman. Apakah Penulis
bisa? Tentu bisa. Berlatihlah! Terus menulis abaikan iming-iming hadiah dan
bayaran. Itu semua akan datang pada waktunya karena proses yang baik akan
memberikan hasil yang baik. Fokus menulis untuk kepentingan menulis itu
sendiri.
Luruskan niat mu untuk menulis dan sempurnakan prosesnya jangan khawatir
dengan HASIL karena HASIL tidak akan mengkhianati proses.
Mr. Sai
mari kita fokus menulis di hari kebangkitan guru blogger Indonesia
BalasHapusRabu, 20 Mei 2020 adalah hari kebangkitan guru blogger Indonesia. Mengapa saya sebut sebagai hari kebangkitan guru blogger Indonesia? Sebab saya melihat mulai banyak blog guru aktif dan bangkit kembali. Bahkan ada yang sudah lama blognya tidak diupdate karena tidak tahu untuk apa guru menulis di blog. https://wijayalabs.wordpress.com/2020/05/20/hari-kebangkitan-guru-blogger-indonesia/
BalasHapusSiap menulis
BalasHapusBangkit untuk menulis
BalasHapus