Mental Kepiting

Pada saat saya tinggal di Cirebon, saya senang sekali mengunjungi desa nelayan di Celancang. Saya bisa beli ikan segar dengan harga murah, termasuk kepiting. Siapa yang tidak tahu kepiting yang merupakan salah satu menu seafood favorit. Kepiting yang berjumlah kurang lebih 10 ekor dimasukkan ke dalam keranjang dan ada satu yang berusaha untuk keluar dan melarikan diri dan selalu gagal. Kegagalannya bukan karena usahanya akan tetapi disebabkan oleh teman-temannya yang selalu menarik dia kembali ke dalam keranjang tersebut.  

Adakah kejadian ini dalam kehidupan kita?

Ya, setelah mengamati dan mencari informasi yang sahih ternyata hal ini bisa terjadi di dalam kehidupan sehari-hari yaitu di lingkungan sekolah dan kerja.

Ada siswa yang cukup rajin dalam mengerjakan tugas sekolah dan selalu selesai paling dahulu dan pada saat dia ingin menyerahkan hasil kerjanya banyak dari teman-temanya mengatakan ‘nanti saja bareng-bareng, kita juga belum ada yang selesai.’ Jadilah siswa tersebut menunda menyerahkan tugas ke gurunya. Dan gagal pula mendapat nilai tambah dari guru tersebut.

Ada seorang teman yang ingin keluar dari Zona nyamannya sebagai seorang pekerja untuk membuka usaha. Tapi apa yang terjadi? Teman-temannya berkomentar, ‘Udalah eloe orang Betawi urusin kontrakan babe loe aje, ngga usah mimpi jadi pengusaha seperti A atau B. Mereka mah beda dengan kita, relasi mereka banyak.’

Adalagi seorang teman yang akan dipromosikan sebagai kepala kantor cabang Sunter. Ada saja yang memberikan nasihat, ‘Jangan ke Sunter, jauh dari Depok transportnya sulit harus pake mobil selain itu Sunter daerah banjir.’ Berpikirlah dia. Setelah itu yang lain menambahkan. Tambah takut lah dia. Akhirnya dia tolak tawaran tersebut.

Tema-teman akan selalu ada di sekeliling kita. Mereka merupakan salah satu pelengkap dalam kehidupan ini. Tentunya mereka akan selalu mengomentari apa yang kita lakukan. Ada yang positif dan ada yang negatif. Tapi kita harus ingat bahwa yang menjalani hidup ya kita sendiri. Kita lah yang memegang peran untuk memutuskan. kitalah yang memegang kendali atas diri kita. Jangan sampai ucapan mereka yang menentukan keputusan kita. Kita berhasil lepas atau tidak itu tergantung dari kita sendiri. Kepribadian dan pengalaman hidup akan membimbing kita.  Seberani dan sekuat apa kita untuk keluar dari zona nyaman itu dan seteguh apa hati kita untuk melakukan itu. Jangan lupa dengan perlakuan Mr. Crab kepada Sponge Bob.

Mr. Sai

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNTUK MU SISWA SISWI KU

Sosialisasi Kurikulum

MENULIS UNTUK KEPENTINGAN MENULIS ITU SENDIRI