SIAPA BILANG MENULIS ITU ASYIK
Saya masih ingat betapa berat dan
sulitnya menulis skripsi S1. Saya begitu terbebani dan takut tidak bisa
menyelesaikan skripsi itu. Setelah itu lanjut ke S2 Linguistik Atmajaya dengan
pembimbing Almahum Prof Soenjono Darjowidjoyo. Kali ini Saya tidak bisa
menyelesaikan thesis saya padahal tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan M.Hum.
Saya tidak mau berpurus asa. Dua tahun kemudian saya mengambil S2 lagi di
Unindra dan saya mulai menulis dan mengumpulkan data sejak semester satu dan
hampir gagal pula. Yang menyedihkan adalah nilai setiap mata kuliah yang saya
ambil selalu bagus. Tapi saya tidak bisa megekspresikan buah pikiran saya dalam
bentuk tulisan. Kepala ini seperti penuh dengan berbagai macam beban.
Akan tetapi selama dua minggu ini
saya menulis apa yang saya ingin tuliskan tanpa beban dan tanpa target. Yang
ada hanya kesenangan. Yang ada saya hanya ingin menumpahkan apa yang saya pikirkan
dalam bentuk tulisan. Sesuatu yang hampir tidak pernah saya lakukan sebelumnya.
Sebagai guru Bahasa Inggris ini sangat ironis. Menulis itu harus tanpa beban. Menulis
itu harus terserah perasaan kita. Proses menulis juga harus menyenangkan dan hasilnya
bisa menginspirasi pembaca. Dengan menulispun artinya kita berbagi.
Menulis seuatu yang kita ketahui
dengan baik merupakan suatu awal lancarnya proses penulisan itu sendiri karena
semua sudah ada di dalam pikiran kita. Kita hanya tinggal mencurahkannya dalam
bentuk tulisan. Apakah mudah? Tidak, cukup sulit pada awalnya. Tapi saya
biarkan pikiran dan tangan saya bekerja tanpa mengindahkan kaidah-kaidah
penulisan. Saya tidak ingin dibebani itu dulu pada saat membuat draft. Saya menuliskan
apa yang saya mau, sepanjang itu tidak melanggar aturan hukum, norma agama dan
masyarakat. Masalah perbedaan pendapat selalu terjadi dimanapun kita berada. Saya
melihat perbedaan itu sebagai tambahan ilmu bukan sebagai penghambat dalam
proses menulis.
Setiap orang memiliki minat yang
berbeda-beda.
Kita tidak bisa memaksakan diri untuk menulis tentang asronomi apabila kita
tidak suka dan tidak ada ilmunya. Ini tidak menyenangkan sama sekali. Tulislah
apa yang kita tahu dan menyenangkan untuk kita. Insya Allah idenya akan
mengalir mulai dari sedikit demi sedikit sampai mengalir deras.
Proses penulisan tidak akan terpotong dengan proses berpikir yang terlalu lama.
Pasti ada orang di luar sana yang memiliki minat yang sama dengan kita dan akan
membaca tulisan kita. Atau ada orang yang senang menambah wawasan dengan
membaca berbagai macam genre.
Banyak sekali orang tidak tahu
bagaimana caranya berbagi terutama pengetahuan. Apakah hanya sebatas di ruang
kelas atau seminar atau workshop? Diskusi dengan rekan kerja atau tetangga?
Atau berbagi dengan masyarakat lebih luas lagi yang tidak pernah kita jumpai?
Seringkali orang memaksakan kehendak kepada orang lain untuk menerima opininya.
Ini tidak baik. Dengan menulis di Blog kita tidak harus memaksakan orang untuk
mendengarkan kita tapi orang orang yang tertarik dengan pandangan kita akan
membaca apa yang kita tulis.
Jadi pada dasanya menulis itu memang
asyik dan menyenangkan asalkan menulisnya sendiri bukan beban. Dengan
mengetahui topik yang kita tuliskan sudah mengurangi satu beban. Apalagi bila sesuai
dengan minat dan kesukaan kita. Tulisan yang dapat menginspirasi orang lain
akan meningkatkan motivasi kita untuk menulis lagi dan lagi. Banyak sekali orang
terinspirasi dari hal-hal kecil. Kita tidak pernah tahu siap yang terinspirasi
dengan tulisan kita. Jadi sekecil apapun ide ataupun gagasan yang kita miliki
tuliskankan saja biar tuhan yang menentukan haasilnya.
Baru menulis beberapa artikel
saja perasaan saya sudah bahagia apalagi kalau sudah menulis seribu arikle dan
beberapa buku?
Menulislah untuk kepentingan
menulis itu sendiri bukan untuk mendapatkan hadiah atau penghargaan. Bila ini
bisa kita lakukan Insya Allah menulis Desertasi pun akan terasa ringan.
Mr.Sai
begitulah menulis bila sdh menemukan Fly, kita akan sulit untuk berhenti
BalasHapusSaya tidak pernah bermimpi kalau ilmu pengetahuan yang didapatkan beberapa tahun lalu kini sangat bermanfaat. Dulu tahun 2013 kami berkumpul di Wisma kampus UNJ dan bicara tentang pemanfatan TIK dan digital literasi. Kegiatan ini adalah hasil kerjasama Pustekkom kemdikbud dengan komunitas guru TIK dan KKPI. Kami berkumpul dalam rangka pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah dan pentingnya literasi digital di kalangan guru. Pembicara dari Pustekkom kemdikbud dan PGRI. https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5ec2b8de097f366f026ca343/berkat-wabah-covid-19-kami-bisa-ketemu-kapan-saja
BalasHapusTerima kasih Om Jay
HapusKeren...
BalasHapusAku quote kalimat yang menggelitik, "Menulislah untuk kepentingan menulis itu sendiri bukan untuk mendapatkan hadiah atau penghargaan."
Setuju !!!