SISA
Banyak sekali dari kita ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di kelas extensi baik itu
kelas malam ataupun kelas hari Sabtu. Mereka menginvestasikan waktu dan uang
yang cukup banyak demi meningkatkan karir melalui jenjang pendidikan. Selain dari
itu mereka juga menginvestasikan tenaga
dan pikiran mereka dalam rangka menyelesaikannya.
Bagaimana dengan yang sudah
berkeluarga? Tentunya mereka mengorbankan waktu mereka yang sangat berharaga. Bersama
keluarga adalah investasi yang sangat penting juga buat orang tua.
Lalu apa maksudanya SISA?
Mahasiswa ku yang mengambil kelas
malam dan sangat saya banggakan, tidakkah kalian sadari bahwa energi yang
kalian bawa ke dalam ruangan belajar ini adalah sisa-sisa energi kalian. Kalian sudah
bekerja keras di siang hari dan kalian masih menyisakan energi untuk bisa
belajar di malam hari. Kadang kalian menguap, kadang kalian tertidur dan yang
paling sering kalian menatap saya seperti memperhatikan apa yang saya sampaikan
akan tetapi sebenarnya pikiran kalian sedang terbang ke negeri antah berantah
dan pada saat saya bertanya kalian bertanya balik ‘maksudnya apa Pak?'. Tidak peduli
sebesar apapun semangat kalian pada saat masuk kelas tetap saja energi kalian
sebagian besar sudah terkuras di siang hari, jadi kalian harus berusaha lebih
keras dibandingkan dengan mahasiswa yang belajar di pagi hari. Walaupun saya
selalu bersemangat mengajar kalian di kelas malam dan kita selalu menikmati
proses pembelajaran kadang serius kadang diisi dengan gurauan, harus diakui
kalau energi saya pun sebagian besar sudah dipergunakan dari jam 07:00 sampai
jam 17:00.
Apakah hanya energi mu saja?
Tidak, kalian sudah memeras otak
kalian dari pagi hingga sore hari. Kalian adalah para pegawai yang memiliki
dedikasi yang cukup tinggi di tempat kalian bekerja. Kalian berpikir keras
untuk kemajuan perusahaan di mana kalian bekerja. Saya paham itu karena saya
juga seorang pekerja.
Apakah sampai di situ?
Tidak, ada sebagian kecil dari
kalian (maaf) yang ingin sekali masuk ke Perguruan Tinggi Negeri dan tidak
diterima sehingga kalian mendaftar di sini. Apakah itu salah? Tentu tidak. Kalian
tahu saya juga seorang lulusan dari kampus swasta tapi saya bisa menunjukan kepada kalian
dengan mimpi dan usaha, saya bisa mengajar di Perguruan Tinngi Negeri (walaupun
hanya paruh waktu). Jadi walaupun kita ‘Sisa’, kita pasti memiliki sesuatu yang
lebih dibandingkan orang lain di sekitar kita. Tentunya kita harus bekerja
lebih keras dan lebih pandai dibandingkan orang-orang tersebut. Dengan mimpi,
keyakinan dan usaha, saya yakin kalian bisa.
Apalagi Pak?
Sama dengan Saya, saya
melanjutkan kuliah bukan karena saya dapat beasiswa akan tetapi saya
menggunakan uang ‘sisa’ belanja istri saya yang saya tabungkan agar bisa
membayar uang semester dan ujian. Dan kalian juga ada yang melakukan itu. Ini
adalah investasi kita untuk keluarga juga. Awal melakukan investasi memang
cukup berat tapi pada saat kita sudah menikmati proses pembelajaran kita semua
menjadi ringan. Ingat proses tidak akan menghianati hasil.
Jadi apakah kita ingin meratapi
nasib kita karena tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri atau kita mengambil
sikap untuk berinvestasi demi masa depan kita dan tetap kuliah di Perguruan Tinggi Swasta. Pilih lah Perguruan Tinggi Swasta sesuai kemampuan finasial kita
supaya bebannya tidak menjadi lebih berat. Selalu berfikir positif bahwa dengan
bekerja keras dan pintar kita bisa bersaing dengan siapapun dari lulusan
manapun.
Saya mohon maaf apabila ada yang
tidak berkenan dengan penggunaan kata ‘sisa’ karena itulah yang saya rasakan di
tahun pertama saya kuliah. Cerita ini selalu saya sampaikan di hari pertama
kuliah saat perkenalan dengan mahasiswa baru sebagai motivasi dan cerita ini
cukup berhasil meningkatkan motivasi mereka.
MashaAllah keren banget ini Mister... Mudah2an tidak ada yang tersinggung dengan 'sisa'. For me, this is perfect!
BalasHapusJdi ingat wkatu ngajar malam. Mahasiswa terlihat lelah setelah bekerja masih harus kuliah.
BalasHapus