KEGALAUAN DALAM MENULIS

Tantangan akan selalu hadir dalam kehidupan manusia di dunia ini. Tidak ada manusia yang luput dari tantangan hidup bahkan orang yang sudah meninggal sekalipun (tantangan setelah mati). Setiap orang memiliki tantangan yang berbeda-beda sesuai dengan pendidikannya, profesinya bahkan umurnya seperti tantangan mengatur waktu, tantangan mencari ide bahkan tantangan melawan kemalasan diri kita sendiri dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sejak terakhir saya menulis tantangan terberat saya adalah mengatur waktu setelah menyelesaikan tugas utama sebagai seorang kepala sekolah. Banyak sekali pekerjaan yang saat itu tidak bisa diselesaikan di sekolah dan harus saya bawa pulang. Setelah di rumah apakah saya bisa menyelesaikan pekerjaan itu? Tidak juga. Ternyata banyak juga yang harus saya selesaikan di rumah. Terutama di hari Sabtu, sang istri menuntuk haknya walaupun hanya sekedar berbincang-bincang santai di kebun. Untungnya kedua anak saya tidak menuntut hal yang sama karena mereka sudah memiliki dunia mereka sendiri. Sekedar sapaan 'Apa kabar Ka atau Apa kabar De?', Mau beli apa hari ini? sudah membuat mereka senang.

Seerti saya katakan di tulisan saya sebelumnya, "Kita bisa mendapatkan ide cerita dari manapun bahkan dari perjalanan kita ke kantor." Ya, semua itu saya buat dalam catatan saya akan tetapi pada saat mengembangkan ide ceritanya yang datang adalah pikiran pekerjaan yang belum selesai, rasa kantuk dan ngobrol dngan tetangga. Saya pikir saya masih harus berlatih lagi untuk mengembangkan isi cerita dalam tulisan saya agar lebih berbobot dan menginspirasi.

Pernah saya memiliki waktu yang cukup banyak di suatu hari dan saya kira saya bisa mulai menulis dan mencurahkan isi pikiran saya dengan leluasa akan tetapi saya merasa saya tidak bisa menggerakkan tubuh saya menuju meja kerja apalagi mengambil laptop dang mengetik di tempat tidur. Saya merasa saat itu saya memiliki rasa malas tingkat dewa bahkan saya minta diambilkan minum oleh istri saya (sesuatu yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya). Saya sudah menyelesaikan 18 tulisan dari 20 tulisan yang harus saya selesaikan dai AISEI Writing Club tapi hati ini, pikiran ini dan jari ini tidak tergerak sama sekali. Bagaimana saya harus menuliskan "BUKU SAYA".

Itulah semua kegalauan yang harus saya lalui dalam menulis yang saya kira hampir dimiliki oleh semua pemula dalam menulis. Insya Allah saya harus melawan itu semua dan bangkit kembali untuk menginspirasi diri sendiri terlebih dahulu.

Komentar

  1. Kebutuhan manusia, berbeda-beda. Tantangan hanya sebuah jalan. Jika belum siap, jangan paksakan. Biarkan ide mengalir ketika tiba waktunya.

    Semangst pak. Lanjut terus..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNTUK MU SISWA SISWI KU

Sosialisasi Kurikulum

MENULIS UNTUK KEPENTINGAN MENULIS ITU SENDIRI