SEKOLAH INI MAJU KARENA SAYA

Kerja tim dalam suatu unit pendidikan seringkali menjadi penentu berkembangan sekolah tersebut atau pun sebaliknya di sekolah-sekolah yang maju kita bisa melihat kerja tim yang solid dari para tendiknya (tenaga pendidik dan kependidikan). Memang di sekolah kami tidak mengunakan ‘pegawai’ tapi tendik karena ini istilah baku yang dipakai Dinas Pendidikan. Dalam satu unit sekolah terutama SMA paling tidak memiliki 15 orang tenaga pendidik yang mengajar mata pelajaran yang berbeda. Para pendidik ini sudah terbiasa berkolaborasi dengan guru mata pelajaran di dalam kelas. Mereka sangat paham sekali bahwa kemajuan sekolah adalah hasil kolaborasi yang baik sesame guru dalam menyampaikan pelajaran dan membentuk karakter siswa.

Kita bisa bayangkan apabila kebijakan di kelas 10 A, antara guru C berbeda dengan guru B. Saya kira akan terjadi banyak protes sebelum semester 1 berakhir. Masing-masing guru menyadari bahwa mereka memiliki peran yang sama dengan guru lainnya. Mereka tidak merasa lebih berjasa dengan guru lainnya. Mereka merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Mereka saling melengkapi dalam mendidik.

Akan tetapi ada saja yang merasa paling banyak pekerjaannya dan paling berjasa dalam menjalankan roda manajemen di sekolah. Saya tidak ingin mengatakan bahwa divisi akademis yang paling penting. Saya hanya ingin mengatakan bahwa yang dijual sekolah itu pendidikan jadi kita harus fokus meningkatkan kwalitas pendidikan itu sendiri. Divisi lain tentunya juga penting tapi harus ingat hanya sebatas unit/divisi pendukung (supporting unit)

Bagian akademis tentunya memiliki berbagai macam kegiatan dari hari ke hari yang dapat diliput oleh bagian marketing sebagai bahan promosi di berbagai media. Bagian marketing bisa meliput secara langsung atau minta tolong divisi akademis untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa menarik. Hasil pendokumentasian Antara marketing people yang memang sudah harus bagus dalam bidangnya tentunya berbeda dengan hasil pendokumentasian dari bagian akademis. Pengelolalan hasil dokumentasi tersebut tentunya tanggung jawab bagian marketing.

Seringkali juga bagian akadmis terutama para wali kelas ditugaskan untuk menagih orang tua yang belum menunaikan kewajiban bulanan administrasi sekolah. Selain sebagai guru, wali kelas memiliki tugas tambahan yang begitu banyak dan salah satunya adalah berkomunikasi dengan orang tua. Tugas penagihan sering kali menjadi pemicu rusaknya hubungan yang sudah terjalin dengan baik. Dalam hal ini tugas wali kelas hanya sebatas menyampaikan surat tagihan, bukan menagih. Tugas menagih tunggakan adalah tugas dari bagian keuangan.

Peranan bagian keuangan pun harus diberi kesan tegas. Kalau sudah dipanggil bagian keuangan berarti sudah ada yang harus dilunasi dan apabila ingin memberikan perpanjangan waktu kepada orang tua, ajaklah kepala sekolah untuk bermain ‘badcop, good cop’. Bagian keuangan sudah tidak bisa diajak negosiasi lagi, Kepsek membantu orang tua untuk bernegosiasi. Jadi garda-garda terdepan dalam bisnis pendidikan ini masih tetap memiliki hubungan yang baik dengan para wali murid.

Seorang kepala sekolah tentunya memiliki kemampuan untuk memprediksi kebutuhan tendik di sekolahnya baik itu guru, administrasi, kebersihan dll. Penialaian seorang kepala sekolah terhadap seorang calon guru pun relative sangat baik. Ini sesuai dengan kondisi dan keadaan sekolah masing-masing. Kepala sekolahlah yang mengetahui kriteria calon guru seperti apa yang bisa menjadi bagian dari tim tersebut.

Fungsi dari HRD di suatu sekolah hanya terbatas pada finalisasi dari calon tendik tersebut. Apakah itu masa kontrak, pengangkatan, gaji, bonus dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.

Jadi kalau kita teliti lebih dalam lagi, saya bisa katakana bahwa semakin besar sekolah tersebut (SWASTA) tentunya bagian akademik sangat membutuhkan UNIT pendukung yang jangan samapi unit pendukung ini menjadi seperti unit penentu pada saat unit akademis melaksanakan kegiatan. Kegiatan ini bujetnya kebesaran harus dipotong sampai 50%. Aula tidak bisa dipakai karena aka nada pengecatan. Yangdipakai calon guru A bukan yang B, dll.

Hal-hal ini menjadi sangat kontra produktif bagi unit akademis yang tentunya sudah memperhitungkan dengan masak-masak setiap langkah yang akan diambil. Survei harga barang-barang yang dibutuhkan. Memperhitungkan tanggal kegiatan. Mendalami latar belakang calon tendik, dll.

 

Mr Sai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNTUK MU SISWA SISWI KU

Sosialisasi Kurikulum

MENULIS UNTUK KEPENTINGAN MENULIS ITU SENDIRI