PERSIAPAN MENULIS
Pada saat tulisan pertama sampai
ke sepuluh saya menulis tanpa mempedulikan kaidah-kaidah penulisan. Saya hanya fokus
pada apa yang ingin saya tulis. Tujuannya adalah agar ide tersebut mengalir apa
adanya tanpa hambatan. Karena pada saat saya berpikir apakah tanda bacaannya sudah benar apa belum? Ide saya terhenti dan saya harus mengingat-ingat kembali
apa yang ada dalam pikiran saya. Ini sangat mengganggu saya dalam proses
penulisan. Pada saat itu saya hanya ingin menulis tanpa beban. Tapi seiring
dengan waktu, kemampuan menulis saya bertambah dan keinginan menulis
berdasarkan kaidah-kaidah penulisan menjadi tuntutan tersendiri bagi saya sehingga
saya harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum saya benar-benar duduk di
meja kerja dan mulai menulis. Ternyata persiapan ini sama sekali tidak menjadi
beban untuk saya. Malahan persiapan-persiapan yang saya lakukan
ini menambah wawasan dan pengetahuan
saya dalam menulis, seperti; diksi dan konten tulisan yang akan saya tulis.
Berikut ini adalah persiapan-persiapan yang saya lakukan; mempersiapkan ide,
bahan/referensi, KKBI, EYD, menghubungi teman yang saya anggap paham dengan topik
yang akan saya bahas, membuat atau mencari kutipan atau quote yang menarik dan
berhubungan dengan tulisan kita.
Sebagai pendatang baru dalam
dunia penulisan, saya menemui kesulitan dalam memilah-milah ide yang ada di kepala
saya. Pada saat saya mulai menulis ide-ide tersebut bercampur baur sehingga
konten tulisan saya tidak fokus. Dari situlah saya mulai memilah-milah ide
tersebut dan mengelompokkannya berdasarkan topik. Bahkan dari satu topik bisa kita
pilah lagi menjadi beberapa artikel. Setelah itu saya buat daftar ide tersebut
dengan sub-idenya yang siap untuk ditulis. Beberapa saya langsung buat draf nya
agar saya tidak lupa.
Berdasarkan draf tersebut saya
mencari bahan atau referensi untuk mendukung opini saya atas satu topik. Bahan-bahan
tulisan ini bisa kita dapatkan dari berbagai macam sumber, yaitu; buku bacaan,
media masa dan pendapat seorang ahli. Penulis sama dengan guru, mereka adalah ‘lifelong
learners’. Seorang penulis yang malas membaca maka bahasan dalam tulisannya
akan dangkal karena hanya menggunakan pikirannya sendiri.
Sebagai orang Indonesia yang
menulis dalam Bahasa Indonesia, kita sangat membutuhkan KKBI dan EYD. Kita
tidak ingin menggunakan ejaan yang salah dalam menulis. Sebagai contoh kasus yang
sangat sederhana sekali, beberapa hari lalu saya sempat agak bingung untuk
menentukan ejaan kata berikut ini ‘kwalitas’
atau ‘kualitas’. Ini hal kecil akan tetapi kalau saya menggunakan ejaan yang
salah setiap kali saya menulis orang akan menilai saya sebagai penulis ‘abal-abal’.
Adakalanya kita tidak memahami
satu hukum atau norma tertentu dalam artikel yang sedang kita tulis dan kita
tidak menemukannya di buku atau pun di situs-situs yang ada. Kita harus
memastikan bahwa tulisan kita tidak akan menimbulkan polemik atau masalah di kemudian hari. Untuk mengatasi ini saya selalu menghubungi teman-teman saya
yang memang ahli di bidangnya seperti, hukum, keagamaan, budaya dll. Saya minta
pendapat dan saran mereka. That’s what friends are for.
Setelah selesai dengan penutupan
berikanlah ‘kutipan’ yang menarik yang bisa kita ciptakan sendiri atau bisa
kita dapatkan dari sumber lain. Bila anda yang membuat kutipan tersebut dan
orang lain akan meminjam kutipan itu maka nama anda akan dicantumkan di sana. Ini
bonus.
Seperti saya pernah katakan di
tulisan sebelumnya membaca juga merupakan sumber inspirasi kita dalam menulis.
Penulis harus banyak membaca agar tulisannya penuh warna bukan hanya dari
pikirannya sendiri. Untuk memperkuat pendapat kita, kita perlu mendapat dukungan
dari pendapat orang lain yang memang ahli dalam bidangnya. Setiap individu
memiliki cara yang unik dalam mempersiapkan tulisannya. Belum tentu cara yang
saya lakukan cocok dengan gaya anda. Temukan gaya anda sendiri dan orang akan
mengenali tulisan anda walaupun nama anda tidak dicantumkan di tulisan anda.
Jangan lupa berdoa. Bekerja tanpa
doa sombong, berdoa tanpa kerja sia-sia.
Luar biasa. Panjang lebar dan penuh makna...
BalasHapusKeren... mengalir..
BalasHapusThanks sharingnya Mr. Sai
Keep writing...
Benar pak... belajar menulis dg kaidah ya
BalasHapus